Sabtu, 08 November 2014

Unsur-Unsur Pendidikan



Unsur-Unsur Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memelihara atau memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui uapaya pengajaran dan latihan. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi. Kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek didik.  Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media atau alat-alat pendidikan. Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan.
Menurut wadah yang menyelenggarakan pendidikan, pendidikan dapat dibedakan menjadi pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secara teroganisasi dan berjenjang, baik bersifat umum maupun bersifat khusus. Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi Neger atau Swasta. Pendidikan informal adalah jenis pendidikan atau pelatihan yang terdapat didalam keluarga atau masyarakat yang diselenggarakan tanpa ada organisasi tertentu ( bukan organisasi ). Pendidikan nonformal adalah segala bentuk pendidikan yang diberikan secara teroganisasi tetapi diluar wadah pendidikan formal. Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan dua macam daampak yang saling bertentangan. Kedua dampak itu adalah dampak positif dan dampak negatif.
B.     Rumusan Masalah
Unsur- unsur pendidikan adalah suatu masalah yang sangat penting apabila ditelaah lebih jauh, maka kita akan menemukan sekumpulan hal-hal penting untuk kita ketahui. Oleh sebab itu, di dalam makalah ini penulis memberikan gambaran penting mengenai unsur-unsur pendidikan.

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Memenuhi tugas akhir yang diberikan pada mata kuliah Pengantar Pendidikan Universitas Negeri Padang.
2.      Sebagai bentuk perhatian mahasiswa terhadap masalah pendidikan yang dihadapi Indonesia.
3.      Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Tujuan merupakan factor pendidikan yang memiliki posisi penting dalam proses pendidikan. Tujuan pendidikan ada yang sifatnya ideal dan ada yang sifatnya nyata. Tujuan yang ifatnya ideal biasanya dirumuskan dalam bentuk tujuan pendidikan yang sifatnya umum, sedangkan yang sifatnya nyata dirumuskan dalam bentuk tujuan khusus.
Tujuan pendidikan ada yang sifatnya ideal dan ada yang sifatnya nyata. Tujuan yang sifatnya ideal biasanya dirumuskan dalam bentuk tujuan pendidikan yang sifatnya umum, sedangkan tujuan yang sifatnya nyata dirumuskan dalam bentuk tujuan khusus.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberi arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan umum, ada beberapa tujuan yang mengantarkannya ke tujuan umum tersebut, disebut dengan tujuan antara, yaitu perhentian sementara untuk tujuan umum. Pencapaian umum ini selalu dilaksanakan dalam bentuk-bentuk pengkhususan karena mengingat keadaan-keadaan yang terdapat pada subjek didik, lingkungan, serta diri pendidik sendiri.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya pengkhususan tujuan umum itu antara lain yaitu :
a.       Karekteristik anak didik, tingkat kemampuan, tingkat perkembangan kognitif, bakat, minat, jenis kelamin dan sebagainya.
b.      Tuntunan persyaratan pekerjaan di lapangan yang merupakan pencapaian tujuan anak didik.
c.       Perbedaan pandangan hidup masing-masing bangsa menunjukkan perlunya pengkhususan tujuan ini.
d.      Perbedaan tujuan yang ingin dicapai masing-masing lembaga atau jalur
pendidikan.
e.       Kemampuan-kemampuan yang ada pada pendidik sendiri.
Proses pendidikan meilbatkan banyak hal yaitu :
1.      Subjek yang dibimbing (peserta didik)
2.      Orang yang membimbing (pendidik)
3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4.      Kearah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5.      Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.      Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
7.      Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
B.     Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik, panangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah :
1.      Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
2.      Individu yang sedang berkembang.
3.      Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
4.      Individu yang memiliki kemampuan untuk sendiri.

C.    Pendidik
Pendidik ialah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan. Orang tua biasanya disebut sebagai  pendidik menurut kodrat, sedangkan guru, dan tenaga-tenaga lainnya yang sejenis disebut pendidik menurut jabatan.
Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab mendidik dari tiga pihak, yaitu orang tua, masyarakat, dan negara. Prayitno (2000:9) juga mengemukakan “kewajiban pendidik ialah menyelenggarakan praktek pendidikan terhadap (sejumlah) anak (peserta didik) yang menjadi tanggung jawabnya untuk memperkembangkan semua potensi yang dikaruniaikan Allah kepada anak secara optimal.
Untuk itu pendidik harus :
1.      Memahami potensi anak untuk diperkembangkan secara optimal.
2.      Memahami kondisi anak untuk mengadakan penyesuaian dalam program-program pendidikan bagi anak.
3.      Melakukan kegiatan dan memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi dan kondisi anak untuk memperkembangkan potensi anak secara optimal.
4.      Memberikan laporan dan bertnggung jawaban tentang perkembangan dan hasil-hasil pendidikan anak kepada orang tua dan pihak-pihak loain yang berhak mempeoeh laporan.
5.      Bekerjasama engan orang tua anak dan piha-pihak lain yang terkait dengan pendidikan anak.
6.      Memahami dan menjalankan dngan sebaik-baiknya segenap peraturan dan kebijakan yang dikluarkan oleh pihak-pihak berwenang dalam penyelenggaraan pendidikan anak.
7.      Menyelenggarakan praktek pendidikan secara professional sesuai dengan penugasan yang di berikan oleh pihak-pihak yang berwenang.

D.    Isi/materi Pendidikan
Yang dimaksud dengan isi pendidikan adalah segala sesuatu yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam proses pendidikan. Contohnya materi pelajaran, bimbingan dan konseling, pengayaan, dan bahan ajar. Berdasarkan tujuan pendidikan yang ingin dicapai, ditetapkan isi/materi pendidikan yang relevan. Guru harus dapat memberi penafsiran ynag tepat mengenai jenis dan fungsi tujuan yang akan dicapainya  secara konkrit, sehingga dapat memilih bahan/materi yang tepat sesuai dengan tujuan tersebut. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan berkenaan dengan aspek kognitif, efektif, dan psikomotor. Untuk mencapai tujuan tersebut isi/bahan yang tepat harus dipilih.
Kriteria atau syarat utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan adalah :
a.       Bahan/materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan.
b.       Bahan/materi harus sesuai dengan karekteristik perkembangan subjek didik.
Materi yang diberikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan, yang mengandung nilai-nilai sesuai dengan pandangan hidup bangsa. Selain itu bahan/materi tersebut juga perlu diorganisasikan menurut urutannya dengan memperhatikan keseimbangan dari yang sederhana kepada yang kompleks, daari yang konkrit menuju yang abstrak, sehingga dapat menuntun para pelajar secara runtun/sistematis, sehingga memudahkan untuk mempelajarinya  melahirkan kurikulum.
Guru harus memilih bahan/materi yang petlu diberikan, dan bahan yang mana yang idak perlu. Untuk itu guru harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
1.      Bahan/materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan.
2.      Urgensi bahan, yaitu bahan/materi penting untuk diketahui oleh peserta didik.
3.      Nilai praktis atau kegunaannya diartikan sebagai makna bahan itu bagi kehidupannya sehari-sehari.
4.      Bahan tersebut merupakan bahan wajib, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5.      Bahan yang susah diperoleh sumbernya, perlu diupayakan untuk diberikan oleh guru.

E.     Metode dan alat pendidikan
Agar interaksi dapat dapat berlangsung secara edukatif dan efisien untuk mencapai tujuan perlu dipilih Metode dan Alat pendidikan yang tepat.
a.      Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
b.      Factor alat-alat pendidikan adalah segala sesuatu yang secara langsung membantu terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan.
Ada dua pengertian tentang alat pendidikan yaitu
1.      Alat pendidikan yang bersifat tindakan, yaitu berupa upaya dan siasat dengan kaitan kewibawaan. Alat ini berfungsi preventif ( pencegahan ) mencakup teladan, anjuran, suruhan, pengarahan, dan pembinaan. Sedangkan yang berfungsi refrensif ( reaksi ) setelah ada ( perbuatan ) yang mencakup syarat, pujian, hadiah/ganjaran, teguran dan hukuman.
2.      Alat pendidikan yang berupa  keberadaan, sebagai alat bantu yang lazim disebut sebagai sarana pengajaran.
Adapun alat bantu/sarana pendidikan mempunyai beberapa fungsi yaitu :
a.       Merekam
b.      Manipulative
c.       Stimulaatif
d.      Mengingatkan kembali
e.       Memperagakan
f.       Mengaktifkan respon murid
g.      Evaluative
h.      Umpan balik
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat pendidikan ialah suatu upaya atau tindakan perbuatan atau situasi atau benda/alat yang dengan sengaja digunakan untuk mencapai suatu tujuan dalam proses pendidikan.

F.     Lingkungan ( Konteks yang mempengaruhi Suasana Pendidikan )
a.       Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada didunia yang berada di luar  diri anak yang bukan manusia, seperti bintang, tumbuh-tumbuhan, iklim, air, gedung, dan rumah.
b.      Lingkungan Sosial
Lingkungan social adalah semua manusia yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri orang tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya seperti program-program pada televise, radio, surat kabar, atau media cetak lainnya.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Factor  pendidikan  memiliki posisi penting dalam proses pendidikan yang sifatnya ideal dan nyata. Sebagai perantara untuk mencapai tujuan seperti tujuan umum pendidikan, tujuan institusional, dan tujuan kurikuler.
Peserta didik memiliki potensi yang selalu mengalami perkembangan sejak terciptanya sampai meninggal. Setiap pendidik memiliki tanggung jawab terhadap peserta didik, memberikan kasih sayang kepada subjek didik dan melaksanakan tugas yang telah ditentukan.
Dalam pemberian materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang mengandung nilai-nilai sesuai dengan pandangan hidup bangsa. Selanjutnya pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena masing-masing saling mengisi.

B.     Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca terutama bagi penulis sendiri. Sebagai mahasiswa pendidikan yang nantinya akan menjadi tenaga pendidik, dalam melaksanakan tugasnya hendaknya pendidik harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam pendidikan. Agar bisa mendefinisikan bagaimana cara mengajar dan mendidik yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar Pendidikan . (2006). Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. Padang: UNP PRESS
 Indrakusuma, Amir Daien. 1973. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional
Luqman, Ahmad. 2008. Pengantar Pendidikan (Resume). Jakarta: FMIPA UM: Tirtarahardja, Umar dan Sula, La. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar