MAKALAH
PROFESIONALISASI
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Tentang
BIDANG
GERAPAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Profesionalisasi
Manajemen Pendidikan
OLEH
:
KELOMPOK 4
MEGA
ASFIYANI (1100205)
RESTI SANGGRAINI (1200204)
YUSRI MARIANI (1200198)
OCE SUNDARI (1200186)
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan
hidayah kepada kita semua, Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pada
waktunya dengan baik.
Sholawat
beriringan salam marilah kita hadiahkan kepada pucuk junjungan umat yakni Nabi
Muhammad SAW yang mana beliau telah membawa kita dari zaman tak berilmu ke
zaman berilmu pengetahuan pada
saat sekarang ini.
Harapan yang tulus dan ikhlas, Semoga
penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya. Penulisan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin namun
penulis meminta kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan penulis, Amiin.
Padang, 23 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan ………………….......................... 3
B. Fungsi Supervisi Pendidikan ............................................................ 4
C. Peran Supervisi Pendidikan .............................................................. 5
D. Bidang Gerapan Supervisi Pendidikan ............................................. 8
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................... 10
B.
Saran................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pendidikan
merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Pendidikan menjadi salah satu hal dalam meningkatkan pembangunan
bangsa.
Begitu pentingnya pendidikan saat ini,
kita lihat lebih mendalam lagi pada mutu pendidikan itu sendiri. Masalah mutu
pendidikan pada dasarnya menyangkut masalah kualitas mengajar yang dilakukan
oleh guru. Kualitas mengajar guru harus selalu ditingkatkan seiring dengan
perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan
kualitas mengajar guru dapat dilakukan dengan adanya kegiatan supervisi.
Supervisi
merupakan kegiatan pembinaan atau pelatihan yang dilakukan oleh supervisor
untuk membantu guru meningkatkan kemampuan mengajarnya. Dengan adanya kegiatan
supervisi maka kualitas mengajar guru akan lebih baik yang akan berdampak pada
pembelajaran yang efektif dan tentunya akan mencapai tujuan pendidikan.
Pelaksanaan kegiatan supervisi hendaklah dilakukan secara objektif,
komprehensif dan berkelanjutan. Sehubungan dengan pentingnya aktifitas
supervisi sekolah yang berkaitan dengan peningkatan kualitas guru pada
khususnya dan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya, maka dalam penulisan
makalah ini akan dibahas seputar aktivitas supervisi pendidikan dalam upaya
meningkatkan kualitas mutu pendidikan Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, rumusan masalahnya adalah :
1. Apa pengertian supervisi pendidikan
?
2. Apa fungsi supervisi pendidikan
?
3. Apa peran supervisi pendidikan?
4. Apa saja bidang garapan supervisi pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah
:
1. Untuk
mengetahui pengertian supervisi pendidikan
2. Untuk
mengetahui fungsi supervisi pendidikan
3. Untuk mengetahui peran supervisi pendidikan
4. Untuk
mengetahui bidang garapan supervisi
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Supervisi Pendidikan
Pengertian
supervisi secara etimologis terdiri dari kata super yang artinya lebih, dan
kata visi yang artinya melihat. Pengertian supervisi menurut Glickman (1981)
adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola
proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan pengajaran.
Neagley
(1980) mengemukakan bahwa setiap pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan
menghasilkan perbaikan instruksional, belajar dan kurikulum dikatakan
supervisi. Sedangkan menurut Sergiovanni (1971), supervisi adalah suatu proses
yang digunakan oleh personalia sekolah yang bertanggung jawab terhadap aspek
tujuan sekolah dan bergantung secara langsung kepada personalia yang lain untuk
menolong mereka mencapai tujuan sekolah.
Depdikbud
(1984) mengatakan supervisi adalah bantuan yang diberikan kepada seluruh staf
sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. P.Adams
dan F.G Dickey dalam bukunya “Basic Principles of Supervision” sebagaimana yang
dikutip oleh Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi secara sederhana merumuskan
“supervision is planned program for the improvement of instruction”, yang
artinya supervisi adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki
pengajaran.
Sedangkan
Mc.Nerney dalam bukunya Educational Supervision yang dikutip oleh Subari, mengemukakan
bahwa “supervision is the procedures of giving direction to and providing
critical evaluations of the instructional process”. Maksudnya supervisi adalah
prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses
pengajaran. Lain halnya dengan pendapat M.Ngalim Purwanto mengatakan bahwa
supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu
para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara
efektif.
Hadari
Nawawi mengatakan bahwa supervisi adalah pelayanan yang disediakan oleh
pemimpin untuk membantu guru-guru agar menjadi guru-guru atau personal yang
semakin cakap, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, agar
mampu meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar disekolah. Dan menurut
Wilem Mantja (2007) supervisi sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang
dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar.
Berdasarkan
pengertian-pengertian supervisi diatas, dapat penulis simpulkan bahwa supervisi
adalah segala usaha atau bantuan yang dilakukan supervisor yang diberikan
kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru untuk peningkatan proses
pembelajaran.
B.
Fungsi Supervisi Pendidikan
Fungsi
dari supervisi adalah memajukan dan mengembangkan pengajaran sehingga proses
belajar mengajar yang di lakukan oleh seorang guru berlangsung dengan baik dan
efektif, Fungsi supervisi antara
lain :
1.
Fungsi Meningkatkan Mutu
Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik,
khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan
arahan kepada siswa.
2.
Fungsi Memicu Unsur yang Terkait
dengan Pembelajaran Lebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi.
3.
Fungsi Membina dan Memimpin.
Fungsi-fungsi
supervisi pendidikan yang sangat penting diketahui oleh para pimpinan pendidikan termasuk kepala sekolah adalah sebagai berikut :
1. Dalam bidang kepemimpinan yaitu:
ü Menyusun rencana dan policy bersama.
ü Mengikutsertakan
anggota-anggota kelompok (guru-guru, pegawai) dalam berbagai kegiatan, dan
ü Memberikan
bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan
persoalan-persoalan.
ü Mempertinggi daya
kreatif pada anggota kelompok.
ü Memberi
bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan persoalan.
2. Dalam hubungan
kemanusiaan yaitu :
ü Memanfaatkan
kesalahan yang pernah dialaminya untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya.
ü Mengarahkan
anggota kelompok pada sikap-sikap yang demokratis
C. Peran Supervisi Pendidikan
Peran dalam
KBBI adalah bagian yang dimainkan seorang pemain atau tindakan yang dilakukan
oleh seseorang dalam suatu peristiwa. (Depdiknas,2007:854)
Supervisi
Pendidikan adalah pengawasan utama, pengontrolan tertinggi, penyeliaan. Dan
yang melakukan supervisi adalah supervisor atau pengawas utama, pengontrol
utama, penyelia. (Depdiknas, 2007:1107)
Jadi peran
supervisi adalah tindakan yang dilakukan dalam suatu kegiatan yang sistematis
yang terkadang terencana yang betujuan untuk melukan evaluasi dan pengawas
terhadap pendidik guna meningkatkan kinerja serta kwalitas dan kwantitas
seorang pendidik dalam kegiatan pendidikan sekolah yakni pelaksanaan
pembelajaran.
Kegiatan
pembelajaran merupakan kegiatan utama pendidikan di sekolah, sehingga seluruh
aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas
pembelajaran. Oleh sebab itu, salah satu tugas dari kepala sekolah adalah
sebagai supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kependidikan. Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus
untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di
sekolah, agar dapat menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan dan kemampuannya
untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan
sekolah. Serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang
lebih efektif.
Maka peranan
supervisor adalah memberi dukungan (support), membantu (assisting), dan
mengikut sertakan (shearing). Selain itu peranan seorang supervisor adalah
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas
dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab.
Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan dari supervisor
itu bercorak demokratis bukan otokraris. Kebanyakan guru seolah-olah mengalami
kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam meletakkan
interaksi bersifat mematikan. (Piet Sahhertian, 2008:25).
Jika dilihat
dari fungsi tersebut, terlihat jelas bahwa peranan supervisi pendidikan itu
tertera dalam kinerja supervior yang melakukan tugasnya sebagai supervisor.
Dalam peranannya sebagai seorang supervisor, ia juga dapat berperan sebagai :
1.
Koordinator.
Sebagai
koordinator, ia dapat mengkoordinasikan program belajar mengajar, tugas-tugas anggota
staf, dan berbagai kegiatan yang berbeda-beda diantara guru-guru. Seperti :
mengkoordinasi tugas mengajar satu mata
pelajaran yang dibina oleh lebih dari 1 guru. Dalam mengkoordinasikan program
belajar mengajar, tugas-tugas anggota
staf, berbagai kegiatan yang berbeda-beda di antara guru-guru, seorang supervisor dapat menyusun rencana
bersama, dengan mengikut sertakan anggota kelompok (guru, murid, dan karyawan)
dalam berbagai kegiatan, serta memberi bantuan kepada anggota kelompok
dalam menghadapi dan memecahkan
persoalan dan lain-lain.
2.
Konsultan
Sebagai
konsultan, ia dapat memberikan bantuan, bersama mengkonsultasikan masalah yang
dialami guru, baik secara individu maupun secara kelompok. Misalnya: kesulitan
dalam mengatasi anak yang sulit belajar, yang menyebabkan guru sendiri sulit
mengatasi dalam setiap tatap muka dikelas. Dalam memberikan bantuan, bersama
dengan mengkonsultasikan masalah yang dialami guru, baik secara individu maupun
secara kelompok, yaitu dengan memanfaatkan kesalahan yang pernah dialaminya
untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya. Mengarahkan anggota
kelompok pada sikap dan demokratis, serta membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi
anggota kelompok.
3.
Pemimpin Kelompok
Sebagai
seorang pemimpin kelompok, ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalam
mengembangkan potensi kelompok saat menyusun dan mengembangkan kurikulum.
Materi
pelajaran dan kebutuhan professional guru-guru secara bersama. Dalam memimpin
sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensinya pada saat menyusun dan
mengembangkan kurikulum, materi pelajaran, dan kebutuhan profesional guru-guru
secara bersama, maka seorang supervisor hendaknya mengenal masing–masing
pribadi anggota staf guru, baik kelemahan maupun kelebihannya, menimbulkan, dan
memelihara sikap percaya antar sesama anggota maupun antar anggota dengan yang
lainnya, memupuk sikap, dan kesediaan saling tolong menolong, serta memperbesar
rasa tanggung jawab para anggota.
4.
Evaluator
Sebagai
evaluator, ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan proses belajar,
dapat menilai kurikulum yang dikembangkan. Misalnya: diakhir semester, ia dapat
mengadakan evaluasi diri sendiri dengan memperoleh umpan balik dari setiap
peserta didik yang dapat dipakai sebagai bahan untuk memperbaiki dan
meningkatkan dirinya. Dalam mengevaluasi, seorang supervisor, hendaknya dapat
menguasai teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar, dan
dapat diolah menurut norma-norma yang ada, serta menafsirkan dan menyimpulkan
hasil- hasil penilaian yang mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan mengadakan
perbaikan-perbaikan.
Pelaksanaan
proses evaluasi seharusnya mengikutkan sertakan guru, dengan begitu para guru
akan lebih menyadari kelemahannya, sehingga ia mereka dapat lebih berusaha
meningkatkan kemampuannya tanpa suatu paksaan dan tekanan dari orang lain.
(Piet Sahhertian, 2008:25-26). Selain itu ia juga dibantu dalam merefleksikan
dirinya sendiri, yaitu dengan konsep dirinya (self concept), idea/cita-citanya
(self idea), realitas dirinya (self reality). Misalnya pada akhir semester ia
dapat mengadakan evaluasi diri sendiri dengan memperoleh umpan balik dari siswa
yang dapat dipakai sebagai bahan untuk memperbaiki dan meningkatkan
dirinya.(Mukhtar, Iskandar, 2009:45-46)
Jadi peranan
seorang supervisor, ialah membantu, memberi support, dan mengikut sertakan.
Tidak hanya terus-menerus mengarahkan, tidak demokratis, dan juga tidak memberi
kesempatan untuk guru-guru belajar berdiri sendiri atas tugas dan tanggung
jawabnya sendiri. Sedangkan ciri-ciri dari guru professional, ialah guru yang
memiliki otonomi dalam arti bebas mengembangkan diri sendiri atas kesadaran
diri sendiri.
D. Bidang
Garapan Supervisi Pendidikan
Sebagai
bentuk penerapan di lapangan, hal yang dilakukan oleh supervise dalam rangka
perbaikan situasi belajar untuk menciptakan kualitas belajar antara lain
sebagai berikut :
1) Memfasilitasi
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber
daya menusia sebagai modal lembaga dalam mencapai tujuan perlu dipelihara dan
diberdayakan dengan baik. Berharganya sumber daya manusia diukur dari kinerja
yang dihasilkan. Salah satu penentu level kinerja manusia adalah pengetahuan,
keterampilan, dan nilai yang ia miliki. Dalam hal ini, supervise sebagai salah
satu upaya layanan professional dalam bidang pendidikan, harus mampu
menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi pengembangan sumber daya manusia.
Terdapat
berbagai bentuk upaya pengembangan sumber daya manusia pendidikan yang bias
digunakan untuk memberdayakan sumber daya manusia. Mulai dari yang sifatnya
pendidikan dan latihan hingga pendidikan moral, motivasi dan perlakuan humanis.
Supervisor harus memiliki visi yang jauh ke depan mengenai pendidikan. Visi
tersebut harus diikuti dengan persiapan-persiapan yang matang untuk
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang.
2) Mendesain
dan mengembangkan kurikulum
Kurikulum
sebagai pedoman pelaksanaan layanan dan produksi pendidikan memiliki peranan
yang penting dalam upaya menciptakan produk pendidikan yang berkualitas, marketable, kompatibel, inovatif,
kompetitif, dan produktif. Upaya supervisi harus mampu memberikan jalan yang
lurus untuk mencapai hal tersebut dengan cara mendesain dan mengembangkan
kurikulum secara baik dan benar.
3) Meningkatkan
kualitas pembelajaran kelas
Seorang
supervisor dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan proporsional dan
inovatif dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran yang diselenggarakan oleh
guru. Seorang supervisor harus bersedia memfasilitasi bahan dan sarana/
prasarana pembelajaran sampai quality
control layanan pendidikan. Semua aktivitas supervisi harus mengarah pada
upaya peningkatan kualitas pembelajaran.
4) Menggairahkan
interaksi humanis
Interaksi
yang terjadi antar warga sekolah akan mempengaruhi kinerja para staf sekolah. Interaksi
yang humanis sangat diharapkan
bisa tercipta di lingkungan
sekolah, karena suasana yang harmonis dan humanis di antara staf akan mendukung
produktivitas, efektivitas dan efisiensi capaian. Apabila di antara staf
sekolah timbul suasana yang tidak harmonis, supervisor harus berupaya kuat
untuk menciptakan jembatan-jembatan kesenjangan komunikasi humanis di antara
staf sekolah.
5) Melaksanakan
fungsi-fungsi administratif
Supervisi
merupakan mesin yang menggerakkan semua aspek-aspek administrative pencapaian
tujuan. Mulai dari merencanakan, mengorganisir, sampai dengan pengawasan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Supervisi adalah segala
usaha atau bantuan yang dilakukan supervisor yang diberikan kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan mengajar guru untuk peningkatan proses pembelajaran
2.
Fungsi
dari supervisi adalah memajukan dan mengembangkan pengajaran sehingga proses
belajar mengajar yang di lakukan oleh seorang guru berlangsung dengan baik dan
efektif.
3. Tujuan umum
Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf
agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik
bagi penulis sendiri maupun bagi pihak yang memerlukan. Tak lupa kami sampaikan maaf apabila
ada kekurangan dan kesalahan pada penyusunan makalah tentang
bidang gerapan supervisi pendidikan, karena tidak ada gading yang tak retak, tidak seorang
manusiapun yang tak luput dari kesalahan.
Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pada masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad,
Arni, Hadiyanto dan Rifma. 2000. Bahan
Ajar Supervisi Pendidikan. Padang :
FIP UNP
Nawawi,
Hadari. 1987. Administrasi Pendidikan.
Jakarta : Gunung Agung
Purwanto,
Ngalim. 2003. Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Bandung : Rosdakarya
Sahertian, Piet. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan
SDM. Jakarta : Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar