Minggu, 09 November 2014

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Tentang “BAKAT KHUSUS”



BAB I
PENDAHULUAN

A.            Latar belakang Masalah

Bakat diyakini sebagai anugrah Tuhan YME kepada manusia. Anugrah tersebut perlu dikembangkan  melalui proses pendidikan. Dengan bakat yang dimiliki seseorang mampu meraih prestasi dalam berbagai bidang sesuai dengan bakatnya. Bakat yang dimiliki seseorang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dari segi jenisnya maupun dalam derajat atau tingkat pemilikan suatu bakat.
Belajar ataupun bekerja pada bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan membawa gairah dan memberi kenikmatan dalam mempelajari atau menjalaninya. Sayangnya sering kali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya,atau memilih memilih bidang yang lebih popular,tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari,menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bias digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut.
Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminatinya dan sesuai minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.
Menurut Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreatifitas dan tanggung jawab.
Kecerdasan, beserta aspek-aspeknya dapat diukur dengan tes psikologi, termasuk kemampuan intelektual umum dan taraf inteligensi. Aspek-aspek kemampuan intelektual, antara lain mencakup logika abstrak, kemampuan verbal, pengertian sosial, kemampuan numerik, kemampuan dasar teknik dan daya ingat/ memori. Kreativitas, menurut Guilford (1956), dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude seperti kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri non-aptitude, antara lain temperamen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan tugas dengan baik dan cermat.
Bakat merupakan interseksi dari faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Jadi apabila seseorang terlahir dengan suatu bakat khusus, jika dididik dan dilatih, bakat tersebut dapat berkembang dan dimanfaatkan secara optimal. Sebaliknya jika dibiarkan saja tanpa pengarahan dan penguatan, bakat itu akan mati dan tak berguna.

B.             Rumusan Masalah
            Dari latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut diantaranya :
1.      Apa pengertian bakat khusus
2.      Apa saja jenis-jenis bakat khusus
3.      Bagaimanakah hubungan antara bakat khusus dengan kreativitas
4.      Bagaimanakah hubungan bakat khusus dengan prestasi akademik
5.      Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
6.      Usaha-usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan bakat khusus

C.            Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk memenuhi tugas akhir perkembangan peserta didik.
2.      Untuk mengetahui bakat khusus secara mendalam, ciri-ciri, jenis bakat khusus, hubungan antara bakat khusus dengan prestasi, factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus dan perbedaan individual dalam bakat khusus.

D.            Manfaat Penulisan
Diharapkan dengan mengetahui bakat khusus secara mendalam maka, individu yang memiliki bakat khusus akan mampu berprestasi secara optimal baik didalam keluarga, lingkungan, maupun di sekolah. Dengan memberikan dukungan secara maksimal kepada individu untuk mengembangkan bakat khusus tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bakat Khusus

Beberapa pengertian bakat menurut para ahli yaitu :
1.      Menurut S.C. Utami Munandar (1985)
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu di kembangkan dan di latih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat, “ kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan suatu tindakan (performance) dapat di lakukan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat di lakukan di masa  yang akan datang.
2.      Kartini Kartono (1979)
Bakat adalah mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertama dari kehidupannya, yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, kecakapan dan keterampilan khusus tertentu. bakat bersifat laten potensial (dalam arti dapat mekar berkembang) sepanjang hidup manusia dan dapat di aktifkan potensinya.
3.      Suganda Purbakatja (1982)
Bakat sebagai “benih dari suatu sifat, yang baru akan nampak nyata, jika mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang”.
4.      Dyke Bingham (dalam Ny. Moesono : 1989)
Bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian karakteristik dari kemampuan seseorang untuk mencapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus) mengenai pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon, misalnya kemampuan berbahasa, kemampuan mengarang lagu dan lain-lain.
5.      Sarlito Wirawan Sarwono (1979)
Bakat adalah kondisi dalam diri seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapan pengetahuan dan keterampilan khusus.
            Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat di tarik kesimpulannya bahwa bakat adalah :
1.      Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
2.      Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor keturunan dan faktor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan berkembang melalui proses belajar, dan memiliki ciri khusus.
3.      Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai prstasi tinggi dalam bidang itu. Jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan kemampuan.
4.      Bakat mencakup cirri-ciri yang dapat member kondisi atau suasana memungkinkan bakat tersebut terealisasi, termasuk intelegensi, kepribadian, interes, dan keterampilan khusus. Bakat adalah suatu kapasitas adalah potensi kemampuan untuk berkembang.

B.     Jenis-jenis Bakat Khusus
Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu :
1.      Bakat akademik khusus
2.      Bakat kreatif – produktif
3.      Bakat seni
4.      Bakat psikomotorik
5.      Bakat sosial 
Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada dua jenis bakat yaitu :
Ø  Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) seperti pada bakat music, bakat menari, olah raga dan lain – lain.
Ø  Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang teknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada. Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengeahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan yang latent.  
Selain itu Raven (dalam pali, 1995) juga mengelompokkan bakat khusus seseorang sebagai berikut :
a.       Bakat pemahaman verbal
b.      Kemampuan numerikal
c.       Skolastik
d.      Bakat kerani (kesekretariatan)
e.       Pemahaman mekanik
f.       Tilikan (pandangan) ruang atau berfikir 3 dimensi
g.      Bakat bahasa

C.    Hubungan antara bakat khusus dengan Kreativias
                 
                  Dari hasil-hasil penelitian Keberbakatan dan Anak Berbakat, Renzulli dkk (1981) menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang adalah pada hakekatnya tiga kelompok (cluster) ciri-ciri, yaitu :
1.      kemampuan di atas rata-rata
2.       kreativitas
3.      pengikatan diri (tanggung jawab terhadap tugas).
                  Seseorang yang berbakat adalah seseorang yang memiliki ketiga ciri tersebut. Kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, adalah sama pentingnya.
                  Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang berbakat karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses pengembangan bakat. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan bakat tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Bakat yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi bakat seseorang, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Hal ini tergantung pada proses perkembangan bakat yang harusnya disertai dengan proses perkembangan kreativitas.

D.    Hubungan Bakat Khusus dengan Prestasi Akademik

Perujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar 1992), karena bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika diprediksi mampu mencapai prestasi yang menonjol dalam bidang matematika. Prestasi yang menonjol merupakan cerminan dari bakat khusus. Bakat khusus yang memproleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi, akan dapat terealisasi dalam bentuk prestasi unggul.
Contoh konkret bakat yang tidak memperoleh kesempatan maksimal untuk berkembang adalah hasil penelitian yaumil agoes akhir (1999) yang menemukan bahwa sekitar 22% siswa SD dan SLTP menjadi anak yang Underachiever. Artinya, prestasi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana itu akan terwujud menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variable yang menentukan.
Atau bias juga dikatakan bahwa bakat memungkinkan, pengetahuan pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar bakat dapat terwujud.

E.     Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
1.      Variabel-variabel dalam diri siswa
a.       Interes atau minat, minat seseorang akan berpengaruh terhadap pengembangan bakatnya. Seseorang yang berminat terhadap hitung menghitung, berpotensi menjadi ahli matematika. Tes bakat tertulis yang terkenal adalah tes bakat differesial. Ada delapan sub tes tersebut, yaitu :
·         Tes bakat verbal adalah tes yang dipergunakan untuk mengungkap atau mengukur bakat seseorang dalam berbahasa, seberapa baik seseorang dalam mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata.
·         Tes bakat numerikal adalah tes yang dipergunakan untuk mengungkap atau mengukur bakat seseorang dalam berpikir dengan angka-angka, seberapa baik seseorang mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka, seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan memecahkan masalah dengan angka.
·         Tes bakat skolastik adalah tes bakat yang dipergunakan untuk mengukur bakat seseorang dalam mata pelajaran persiapan akademis dan sejenisnya.
·         Tes bakat berpikir abstrak adalah tes yang dipergunakan untuk bakat seseorang dalam memecahkan masalah meskipun tanpa petunjuk yang berupa kata-kata maupun angka-angka.
·         Tes bakat klerikal adalah tes yang digunakan untuk mengukur bakat seseorang dalam memecahkan hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas ketatausahaan, seberapa cepat dan teliti seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugas tulis menulis.
b.      Motivasi, rendahnya motivasi akan menyebabkan bakat tidak akan berkembang atau tidak menonjol. Motivasi berkaitan dengan “tujuan”. Jika kurang motivasi, sedikit saja ada halangan, sudah cukup untuk menghilangkan semangat berlatih.
c.       Value, yaitu bagaimana seseorang memberi arti terhadap pekerjaan itu. Misalnya bila seseorang memberi arti negatif terhadap pekerjaan musi, kurang dihargai, maka bakat itu juga terhambat berkembangnya.
d.      Kepribadian, anak yang berkembang sesuai bakatnya akan memiliki kepribadian yang lebih positif dibandingkan dengan anak yang tidak sesuai bakatnya. Keadaan ini disebabkan oleh sukses-sukses yang dialaminya, serta enggunaan bakatnya mempengaruhi penyesuaian emosionalnya.
e.       Konsep diri, ada pengaruh timbal balik antara kepribadian dengan konsep diri.

2.      Variabel lingkungan yang mempengaruh bakat khusus
Menurut Sarlito (1977) terdpat sejumlah variabel lingkungan yang mempengaruhi berkembangnya bakat pada diri seseorang. Variabel-variabel tersebut adalah :
a.       Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memfasilitasi dalam mengekspresikan bakat yang dimiliki siswa, misalnya untuk bakat olah raga yaitu lapangan bermain, bakat musik yaitu alat musik, dan sejenisnya.
b.      Lingkungan sosial, melalui proses sosialisasi misalnya kebudayaan tertentu membentuk tingkah laku tertentu, misalnya di Iran mungkin tidak dapat berkembang bakat seni musik, tari, dll. Karena disana misalnya tidak dibolehkan bernyanyi, Jadi kesempatan untuk mengekspresikan bakat tersebut sangat sedikit.
c.       Lingkungan edukasi, pengembangannya melalui pendidikan formal seperti sebagaimana diajarkan di sekolah.
d.      Besar atau banyaknya latihan, pengembangan bakat melalui proses training atau latihan.
e.       Hambatan-hambatan yang ada dalam lingkungan misalnya kemiskinan, cara pengasuhan anak yang khusus, dan sebagainya.
f.       Kemungkinan untuk mengekspresikan atau mengutarakan bakat misalnya apakah diberikan kesempatan latihan yang cukup, apakah tersedia alat dsb.

F.     Usaha-usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan bakat khusus

Bakat bersifat potensial dan memerlukan pengembangan. Untuk pengembangan bakat ada sejumlah hal yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru, antara lain :
1.      Perkaya anak dengan macam-macam pengalaman dan membangun motivasi belajar. Dengan cara ini anak akan dapat menemukan dibidang mana bakatnya.
2.      Dorong atau rangsanglah anak untuk meluaskan kemampuannya, setelah anak mengarang ,anjurkan dia untuk menggambarkannya.
3.      Bersimpati atau bersama-sama melakukan kegiatan dengan anak.
4.      Berilah penghargaanatau pujian atas usaha yang dilakukan sekecilapapun usaha tersebut.
5.      Sediakanlah sarana yang memadai untuk pengembangan anak.

Selain itu ada juga beberapa cara lain yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu pengembangan bakat adalah :
a.       Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak.
b.      Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
c.       Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
d.      Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda, jelaskan apa yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya untuk Anda jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.
e.       Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis, atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat kota.
f.       Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti pentas musik, museum atau galeri seni.
g.      Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan bakat mereka.



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Jadi bakat dalah:
1.      Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
2.      Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor keturunan dan faktor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan berkembang melalui proses belajar, dan memiliki ciri khusus.
3.      Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai prstasi tinggi dalam bidang itu, jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan kemampuan.
4.      Bakat mencakup ciri-ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana memungkinkan bakat tersebut terealisasi, termasuk inteligensi, kepribadian, interes, dan keterampilan khusus. ”bakat adalah suatu kapasitas untuk belajar sesuatu” arti kapasitas adalah potensi kemampuan untuk berkembang.
kemampuan khusus mengacu kepada bakat yang dimiliki individu. Sehubungan dengan cara berfungsinya, bakat dibedakan menjadi :
1.      Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) misalnya bakat menyanyi ataupun melukis.
2.      Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk menyalurkan kemampuan khusus.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal,melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Setiap anak memiliki kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa tampak pada usia dini, sehingga orang tua harus selalu memperhatikan minat dan bakat yang di miliki oleh anak tersebut, dengan mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar anak yang mendapat didikkan yang baik dan selalu terpenuhi apa yang menjadi keinginannya ,kemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminati nya dan sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga anak tersebut bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.

B.     Saran
Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa berprestasi dalam segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Diharapkan orang tua jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal.
Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif kepada anak yang berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai dengan bakat nya tersebut, dan juga lingkungan memberikan apresiasi kepada anak yang berbakat dengan mengadakan lomba-lomba bagi mereka yang berbakat dan diberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi.
Lingkungan sekolah juga diharapkan ikut serta dan berperan aktif dalam mengembangkan bakat khusus anak yang berprestasi, dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada dilingkunagan sekolah guna mengoptimalkan bakat yang dimiliki oleh para murid, dan juga memberikan beaseiswa kepada murid yang berbakat dan juga berprestasi, baik dalam tingkat local maupun nasional.
DAFTAR PUSTAKA

R.Suharno. 1984.Testologi (pengantar). Jakarta : Bina Aksara.
Sarlito Wirawan Sarwono. 1977. Psikologi Remaja. Jakarta : Gramedia.
Semiawan,C;Munandar,A,S;Munandar,S.C.U,1984.Memupuk Bakat dan Kreativitas siswa sekolah menengah. Jakarta: PT Gramedia
Tim penulis,2006.Perkembangan Peserta Didik . Padang : UNP Press