Sabtu, 08 November 2014

PROFESIONALISASI MANAJEMEN PENDIDIKAN Tentang BIDANG GERAPAN SUPERVISI PENDIDIKAN



MAKALAH

PROFESIONALISASI MANAJEMEN PENDIDIKAN
Tentang

BIDANG GERAPAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Profesionalisasi Manajemen Pendidikan


OLEH :
KELOMPOK 4
MEGA ASFIYANI               (1100205)
RESTI SANGGRAINI        (1200204)
YUSRI MARIANI                (1200198)
OCE SUNDARI                    (1200186)

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014




KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kita semua, Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pada waktunya dengan baik.
Sholawat beriringan salam marilah kita hadiahkan kepada pucuk junjungan umat yakni Nabi Muhammad SAW yang mana beliau telah membawa kita dari zaman tak berilmu ke zaman berilmu pengetahuan pada saat sekarang ini.
Harapan yang tulus dan ikhlas, Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulisan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin namun penulis meminta kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis, Amiin.


Padang, 23 September 2014
            Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................    i
DAFTAR ISI................................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah....................................................................    1
B.     Rumusan Masalah..............................................................................    1
C.     Tujuan Penulisan ...............................................................................    2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Supervisi Pendidikan …………………..........................    3
B.     Fungsi Supervisi Pendidikan ............................................................    4
C.     Peran Supervisi Pendidikan ..............................................................    5
D.    Bidang Gerapan Supervisi Pendidikan .............................................    8

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................................   10
B.     Saran.................................................................................................   10
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan menjadi salah satu hal dalam meningkatkan pembangunan bangsa.
Begitu pentingnya pendidikan saat ini, kita lihat lebih mendalam lagi pada mutu pendidikan itu sendiri. Masalah mutu pendidikan pada dasarnya menyangkut masalah kualitas mengajar yang dilakukan oleh guru. Kualitas mengajar guru harus selalu ditingkatkan seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan kualitas mengajar guru dapat dilakukan dengan adanya kegiatan supervisi.
Supervisi merupakan kegiatan pembinaan atau pelatihan yang dilakukan oleh supervisor untuk membantu guru meningkatkan kemampuan mengajarnya. Dengan adanya kegiatan supervisi maka kualitas mengajar guru akan lebih baik yang akan berdampak pada pembelajaran yang efektif dan tentunya akan mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan supervisi hendaklah dilakukan secara objektif, komprehensif dan berkelanjutan. Sehubungan dengan pentingnya aktifitas supervisi sekolah yang berkaitan dengan peningkatan kualitas guru pada khususnya dan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya, maka dalam penulisan makalah ini akan dibahas seputar aktivitas supervisi pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan Indonesia.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalahnya adalah :
1.      Apa pengertian supervisi pendidikan ?
2.      Apa fungsi supervisi pendidikan ?
3.      Apa peran supervisi pendidikan?
4.      Apa saja bidang garapan supervisi pendidikan?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui  pengertian supervisi pendidikan
2.      Untuk mengetahui fungsi supervisi pendidikan
3.      Untuk mengetahui peran supervisi pendidikan
4.      Untuk mengetahui bidang garapan supervisi pendidikan





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Supervisi Pendidikan
Pengertian supervisi secara etimologis terdiri dari kata super yang artinya lebih, dan kata visi yang artinya melihat. Pengertian supervisi menurut Glickman (1981) adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan pengajaran.
Neagley (1980) mengemukakan bahwa setiap pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan instruksional, belajar dan kurikulum dikatakan supervisi. Sedangkan menurut Sergiovanni (1971), supervisi adalah suatu proses yang digunakan oleh personalia sekolah yang bertanggung jawab terhadap aspek tujuan sekolah dan bergantung secara langsung kepada personalia yang lain untuk menolong mereka mencapai tujuan sekolah.
Depdikbud (1984) mengatakan supervisi adalah bantuan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. P.Adams dan F.G Dickey dalam bukunya “Basic Principles of Supervision” sebagaimana yang dikutip oleh Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi secara sederhana merumuskan “supervision is planned program for the improvement of instruction”, yang artinya supervisi adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.
Sedangkan Mc.Nerney dalam bukunya Educational Supervision yang dikutip oleh Subari, mengemukakan bahwa “supervision is the procedures of giving direction to and providing critical evaluations of the instructional process”. Maksudnya supervisi adalah prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran. Lain halnya dengan pendapat M.Ngalim Purwanto mengatakan bahwa supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Hadari Nawawi mengatakan bahwa supervisi adalah pelayanan yang disediakan oleh pemimpin untuk membantu guru-guru agar menjadi guru-guru atau personal yang semakin cakap, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, agar mampu meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar disekolah. Dan menurut Wilem Mantja (2007) supervisi sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar.
Berdasarkan pengertian-pengertian supervisi diatas, dapat penulis simpulkan bahwa supervisi adalah segala usaha atau bantuan yang dilakukan supervisor yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru untuk peningkatan proses pembelajaran.

B.        Fungsi Supervisi Pendidikan
Fungsi dari supervisi adalah memajukan dan mengembangkan pengajaran sehingga proses belajar mengajar yang di lakukan oleh seorang guru berlangsung dengan baik dan efektif, Fungsi supervisi antara lain :
1.      Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada siswa.
2.      Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran Lebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi.
3.      Fungsi Membina dan Memimpin.
Fungsi-fungsi supervisi pendidikan yang sangat penting diketahui oleh para pimpinan pendidikan termasuk kepala sekolah adalah sebagai berikut :
1.      Dalam bidang kepemimpinan yaitu:
ü  Menyusun rencana dan policy bersama.
ü  Mengikutsertakan anggota-anggota kelompok (guru-guru, pegawai) dalam berbagai kegiatan, dan
ü  Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan persoalan-persoalan.
ü  Mempertinggi daya kreatif pada anggota kelompok.
ü  Memberi bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan persoalan.
2.      Dalam hubungan kemanusiaan yaitu :
ü  Memanfaatkan kesalahan yang pernah dialaminya untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya.
ü  Mengarahkan anggota kelompok pada sikap-sikap yang demokratis

C.    Peran Supervisi Pendidikan
Peran dalam KBBI adalah bagian yang dimainkan seorang pemain atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. (Depdiknas,2007:854)
Supervisi Pendidikan adalah pengawasan utama, pengontrolan tertinggi, penyeliaan. Dan yang melakukan supervisi adalah supervisor atau pengawas utama, pengontrol utama, penyelia. (Depdiknas, 2007:1107)
Jadi peran supervisi adalah tindakan yang dilakukan dalam suatu kegiatan yang sistematis yang terkadang terencana yang betujuan untuk melukan evaluasi dan pengawas terhadap pendidik guna meningkatkan kinerja serta kwalitas dan kwantitas seorang pendidik dalam kegiatan pendidikan sekolah yakni pelaksanaan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan utama pendidikan di sekolah, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh sebab itu, salah satu tugas dari kepala sekolah adalah sebagai supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah. Serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.
Maka peranan supervisor adalah memberi dukungan (support), membantu (assisting), dan mengikut sertakan (shearing). Selain itu peranan seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokraris. Kebanyakan guru seolah-olah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam meletakkan interaksi bersifat mematikan. (Piet Sahhertian, 2008:25).
Jika dilihat dari fungsi tersebut, terlihat jelas bahwa peranan supervisi pendidikan itu tertera dalam kinerja supervior yang melakukan tugasnya sebagai supervisor. Dalam peranannya sebagai seorang supervisor, ia juga dapat berperan sebagai :
1.      Koordinator.
Sebagai koordinator, ia dapat mengkoordinasikan program belajar mengajar, tugas-tugas anggota staf, dan berbagai kegiatan yang berbeda-beda diantara guru-guru. Seperti : mengkoordinasi tugas mengajar  satu mata pelajaran yang dibina oleh lebih dari 1 guru. Dalam mengkoordinasikan program belajar mengajar, tugas-tugas  anggota staf, berbagai kegiatan yang berbeda-beda di antara guru-guru,  seorang supervisor dapat menyusun rencana bersama, dengan mengikut sertakan anggota kelompok (guru, murid, dan karyawan) dalam berbagai kegiatan, serta memberi bantuan kepada anggota kelompok dalam  menghadapi dan memecahkan persoalan dan lain-lain.
2.       Konsultan
Sebagai konsultan, ia dapat memberikan bantuan, bersama mengkonsultasikan masalah yang dialami guru, baik secara individu maupun secara kelompok. Misalnya: kesulitan dalam mengatasi anak yang sulit belajar, yang menyebabkan guru sendiri sulit mengatasi dalam setiap tatap muka dikelas. Dalam memberikan bantuan, bersama dengan mengkonsultasikan masalah yang dialami guru, baik secara individu maupun secara kelompok, yaitu dengan memanfaatkan kesalahan yang pernah dialaminya untuk dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya. Mengarahkan anggota kelompok pada sikap dan demokratis, serta membantu mengatasi  kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok.
3.      Pemimpin Kelompok
Sebagai seorang pemimpin kelompok, ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensi kelompok saat menyusun dan mengembangkan kurikulum.
Materi pelajaran dan kebutuhan professional guru-guru secara bersama. Dalam memimpin sejumlah staf guru dalam mengembangkan potensinya pada saat menyusun dan mengembangkan kurikulum, materi pelajaran, dan kebutuhan profesional guru-guru secara bersama, maka seorang supervisor hendaknya mengenal masing–masing pribadi anggota staf guru, baik kelemahan maupun kelebihannya, menimbulkan, dan memelihara sikap percaya antar sesama anggota maupun antar anggota dengan yang lainnya, memupuk sikap, dan kesediaan saling tolong menolong, serta memperbesar rasa tanggung jawab para anggota.
4.      Evaluator
Sebagai evaluator, ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan proses belajar, dapat menilai kurikulum yang dikembangkan. Misalnya: diakhir semester, ia dapat mengadakan evaluasi diri sendiri dengan memperoleh umpan balik dari setiap peserta didik yang dapat dipakai sebagai bahan untuk memperbaiki dan meningkatkan dirinya. Dalam mengevaluasi, seorang supervisor, hendaknya dapat menguasai teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar, dan dapat diolah menurut norma-norma yang ada, serta menafsirkan dan menyimpulkan hasil- hasil penilaian yang mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan mengadakan perbaikan-perbaikan.
Pelaksanaan proses evaluasi seharusnya mengikutkan sertakan guru, dengan begitu para guru akan lebih menyadari kelemahannya, sehingga ia mereka dapat lebih berusaha meningkatkan kemampuannya tanpa suatu paksaan dan tekanan dari orang lain. (Piet Sahhertian, 2008:25-26). Selain itu ia juga dibantu dalam merefleksikan dirinya sendiri, yaitu dengan konsep dirinya (self concept), idea/cita-citanya (self idea), realitas dirinya (self reality). Misalnya pada akhir semester ia dapat mengadakan evaluasi diri sendiri dengan memperoleh umpan balik dari siswa yang dapat dipakai sebagai bahan untuk memperbaiki dan meningkatkan dirinya.(Mukhtar, Iskandar, 2009:45-46)
Jadi peranan seorang supervisor, ialah membantu, memberi support, dan mengikut sertakan. Tidak hanya terus-menerus mengarahkan, tidak demokratis, dan juga tidak memberi kesempatan untuk guru-guru belajar berdiri sendiri atas tugas dan tanggung jawabnya sendiri. Sedangkan ciri-ciri dari guru professional, ialah guru yang memiliki otonomi dalam arti bebas mengembangkan diri sendiri atas kesadaran diri sendiri.

D.    Bidang Garapan Supervisi Pendidikan
Sebagai bentuk penerapan di lapangan, hal yang dilakukan oleh supervise dalam rangka perbaikan situasi belajar untuk menciptakan kualitas belajar antara lain sebagai berikut :
1)      Memfasilitasi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya menusia sebagai modal lembaga dalam mencapai tujuan perlu dipelihara dan diberdayakan dengan baik. Berharganya sumber daya manusia diukur dari kinerja yang dihasilkan. Salah satu penentu level kinerja manusia adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang ia miliki. Dalam hal ini, supervise sebagai salah satu upaya layanan professional dalam bidang pendidikan, harus mampu menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi pengembangan sumber daya manusia.
Terdapat berbagai bentuk upaya pengembangan sumber daya manusia pendidikan yang bias digunakan untuk memberdayakan sumber daya manusia. Mulai dari yang sifatnya pendidikan dan latihan hingga pendidikan moral, motivasi dan perlakuan humanis. Supervisor harus memiliki visi yang jauh ke depan mengenai pendidikan. Visi tersebut harus diikuti dengan persiapan-persiapan yang matang untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan di masa yang akan datang.
2)      Mendesain dan mengembangkan kurikulum
Kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan layanan dan produksi pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya menciptakan produk pendidikan yang berkualitas, marketable, kompatibel, inovatif, kompetitif, dan produktif. Upaya supervisi harus mampu memberikan jalan yang lurus untuk mencapai hal tersebut dengan cara mendesain dan mengembangkan kurikulum secara baik dan benar.
3)      Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas
Seorang supervisor dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan proporsional dan inovatif dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru. Seorang supervisor harus bersedia memfasilitasi bahan dan sarana/ prasarana pembelajaran sampai quality control layanan pendidikan. Semua aktivitas supervisi harus mengarah pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran.
4)      Menggairahkan interaksi humanis
Interaksi yang terjadi antar warga sekolah akan mempengaruhi kinerja para staf sekolah. Interaksi yang humanis sangat diharapkan bisa tercipta di lingkungan sekolah, karena suasana yang harmonis dan humanis di antara staf akan mendukung produktivitas, efektivitas dan efisiensi capaian. Apabila di antara staf sekolah timbul suasana yang tidak harmonis, supervisor harus berupaya kuat untuk menciptakan jembatan-jembatan kesenjangan komunikasi humanis di antara staf sekolah.
5)      Melaksanakan fungsi-fungsi administratif
Supervisi merupakan mesin yang menggerakkan semua aspek-aspek administrative pencapaian tujuan. Mulai dari merencanakan, mengorganisir, sampai dengan pengawasan.





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Supervisi adalah segala usaha atau bantuan yang dilakukan supervisor yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru untuk peningkatan proses pembelajaran
2.      Fungsi dari supervisi adalah memajukan dan mengembangkan pengajaran sehingga proses belajar mengajar yang di lakukan oleh seorang guru berlangsung dengan baik dan efektif.
3.      Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.
B.     Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi pihak yang memerlukan. Tak lupa kami sampaikan maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan pada penyusunan makalah tentang bidang gerapan supervisi pendidikan, karena tidak ada gading yang tak retak, tidak seorang manusiapun yang tak luput dari kesalahan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pada masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Arni, Hadiyanto dan Rifma. 2000. Bahan Ajar Supervisi Pendidikan. Padang : FIP UNP

Nawawi, Hadari. 1987. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Gunung Agung
Purwanto, Ngalim. 2003. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya

Sahertian, Piet. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan SDM. Jakarta : Rineka Cipta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar